Peringatan dari WHO! Separuh populasi dunia akan berisiko tinggi terkena wabah penyakit menular pada akhir tahun 2024
WHO mengatakan pandemi COVID-19 akan `berakhir` dan lebih dari separuh populasi dunia akan berisiko tinggi atau sangat tinggi terkena wabah campak pada akhir tahun 2024, diumumkan WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles?gad_source=1&gclid=CjwKCAiAivGuBhBEEiwAWiFmYcl2ikAxM7hisUuFHModMnPhk7KcrRjTFGardO5wsObDmvvSc6eqeRoC7LgQAvD_BwE
Minggu ini, infeksi virus, yang juga dikenal sebagai virus rubella, telah meningkat di seluruh dunia karena banyak orang yang belum mendapatkan vaksinasi selama pandemi COVID-19.
“Tahun ini, pada tahun 2024, terdapat kesenjangan yang sangat besar dalam program vaksinasi kita dan saya khawatir jika kita tidak segera menutupnya dengan vaksin, penyakit campak akan melonjak ke dalam kesenjangan tersebut,” kata Natasha Crowcroft. Penasihat Teknis Senior WHO untuk Campak dan Rubella menghadiri konferensi pers di Jenewa.
“Data yang dihasilkan CDC dari data WHO menunjukkan bahwa pada akhir tahun ini, lebih dari separuh negara di dunia akan berisiko tinggi atau sangat tinggi terkena penyakit menular ini,” tambahnya.
Menurut WHO, campak merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara dengan tingkat penularan yang relatif tinggi.Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan komplikasi serius dan kematian.
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak, namun siapa pun bisa tertular.
Gejalanya berupa demam tinggi, batuk, pilek, dan ruam di sekujur tubuh.
Lebih dari 300.000 kasus dilaporkan di seluruh dunia pada tahun lalu, meningkat 79% dibandingkan tahun 2022.
Cakupan vaksinasi global turun menjadi 83%.Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, total 20 kasus campak telah dilaporkan di 11 yurisdiksi di seluruh Amerika Serikat pada tahun ini.
Menurut laporan WHO, Arizona, California, Georgia, Maryland, Minnesota, Missouri, New Jersey, New York City, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia semuanya mempunyai kasus.